Dua calon anggota Kongres Semua Progresif (APC) di Distrik Utara Negara Bagian Ondo, Pengacara Nat Adojutelegan dan Otunba Adegboyega Adefarati, telah mengajukan petisi kepada Komite Banding Pemilu Legislatif atas dugaan penyimpangan dalam pemilu pendahuluan di wilayah tersebut.
Adojutelegan yang memperoleh 139 suara menuduh adanya penyimpangan dan malpraktik pemilu yang signifikan selama latihan tersebut.
Pengacara asal London tersebut melampirkan alasan bandingnya terhadap pemilihan pendahuluan pada lembar hasil, yang menunjukkan adanya perbedaan material antara jumlah total suara yang dicatat untuk Para Calon dan jumlah total suara yang diberikan.
Menurutnya, perolehan suara kelima Aspiran tersebut sebanyak 1.882 sedangkan total suara yang masuk sebanyak 1.985 dengan senator petahana, Ajayi Borrofice mencatat 1.146, anggota DPR, Hon Ganny Dauda 565 jajak pendapat, Dr KS Shaba, 31 dan KS Shaba. A. Alabi, satu suara.
Selain itu, calon pemilih juga mengaku jumlah pemilih terakreditasi baru diumumkan pada akhir pemungutan suara.
Adojutelegan mengatakan ada akreditasi dan pemungutan suara secara bersamaan selama pelaksanaan yang bertentangan dengan pedoman APC tahun 2014 yang menyatakan bahwa setiap delegasi, calon atau agen yang datang setelah dimulainya pemungutan suara tidak akan diakreditasi atau diperbolehkan untuk memilih.
Beliau juga menunjukkan bahwa proses akreditasi memiliki kelemahan karena pemilih tidak teridentifikasi dengan baik, sementara sejumlah besar nama pemilih yang memenuhi syarat tidak dimasukkan dalam daftar, dan nama-nama pemilih yang tidak memenuhi syarat dimasukkan ke dalam daftar.
Oleh karena itu, Calon Senator menyerukan pembatalan pemilihan pendahuluan yang diadakan Senin lalu di Owo.
Kontestan lainnya, Otunba Adegboyega Adefarati, juga menolak Pemilihan Utama Konstituensi Federal Barat Daya/Timur Akoko yang dinyatakan menguntungkan lawannya, Kolawole Babatunde.
Calon putra mantan Gubernur Adebayo Adefarati ini mengatakan, tempat pemilu yang ditetapkan telah diubah menjadi aula di belakang rumah senator yang bertugas di masyarakat.
Adefarati mengatakan, pusat yang ditunjuk untuk pemilihan pendahuluan adalah balai kota Oka-Akoko, namun tiba-tiba berubah tanpa persetujuan seluruh peserta latihan.
Ia mengatakan, beberapa nama diselundupkan ke dalam daftar wakil di TPS, sedangkan daftar harmonisasi Pemda Akoko Barat Daya tidak digunakan untuk pemilu.
Koordinator kampanye Adefarati, Gbenga Omole, yang menandatangani petisi yang dikirim ke panitia banding, menyerukan agar hasil pemilu dibatalkan karena dugaan penyimpangan.